Untuk berkendara yang aman tentunya harus memiliki skill berkendara yang baik dan benar, seperti menguasai teknik menaikan dan menurunkan kecepatan, menguasai pengendalian dan keseimbangan sepeda motor, dan yang tak kalah pentingnya adalah menguasai teknik pengereman.

Karena biasanya kecelakaan terjadi bukan karena ngebut dengan kecepatan tinggi saja, tapi terkadang saat berkendara dengan kecepatan biasa tapi jika cara mengerem yang salah tentu bisa juga menyebabkan potensi kecelakaan, seperti terjatuh atau tergelincir.

Jadi bagaimana teknik pengereman yang benar dan efektif terutama bagi pengendara pemula. Instruktur Saferty Riding PT. Daya Adicipta Motor (DAM), Asep Wawan menjelaskan teknik pengereman yang baik dan aman adalah kombinasi rem depan dan belakang secara bersamaan dalam kondisi sepeda motor tegak lurus, dengan porsi tekanan rem depan lebih kuat dari rem belakang.

"Baik rem depan maupun rem belakang fungsinya sama yaitu menghentikan laju sepeda motor, yang membedakan adalah porsi tekanan-nya. Dikarenakan saat menghentikan sepeda motor, bobot sepeda motor dan pengemudi/penumpang bertumpu di roda depan maka dalam kondisi normal (tegak lurus) disarankan lebih kuat tekanan-nya pada bagian rem depan dan pergunakan empat jari agar pengereman lebih efektif" ungkapnya.

Teknik pengereman yang benar juga memiliki beberapa prosedur atau tahapan yang perlu diketahui setiap pengendara,  diantaranya  :

  1. Langkah pertama yang harus adalah dengan menutup putaran gas
  2. Kemudian barulah tarik tuas rem depan dan injak atau tekan tuas rem(untuk tipe matic) atau pedal rem belakang (untuk tipe sport) secara bersamaan,
  3. Bila menggunakan type sport, tarik tuas kopling beberapa saat setelah rem,
  4. Dan saat akan berhenti disarankan turunkan kaki kiri.

 

Tak hanya itu, Pengendara juga disarankan untuk mengetahui apa yang harus diperhatikan atau jangan dilakukan ketika melakukan pengereman, seperti.

 

  • Disarankan tidak menempelkan salah satu jari bersiap atau menempel pada tuas rem bila tidak melakukan pengereman."Perhatikan salah satu jari untuk tidak menempel pada tuas rem, karena hal ini tanpa di sadari atau tidak disengaja jari yang menempel/bersiap itu akan sedikit menarik tuas rem. sehingga tanpa disadari atau tidak sengaja pada saat menarik gas akan bersamaan dengan lampu rem menyala terus (sambil di gas lampu rem nyala terus sepanjang perjalanan)"ungkapnya.Karena hal tersebut memiliki dampak akan membuat suku cadang sepeda motor tidak akan sesuai usia pakai, misalkan battery cepet soak, bohlam rem cepat putus, kampas rem cepat habis dan paling parah adalah terjadi rem blong karena panas.
  • Biasakan menarik rem depan (dan belakang pada type matic) dengan menggunakan empat jari untuk membuat pengereman yang lebih kuat dan efektif.
  • Disarankan cara melakukan penekanan rem dengan cara makin lama makin kuat (sepeti memeras cucian baju), untuk menghasilkan tekanan rem seperti itu dapat dilakukan dengan memulai  penekanan dari jari telunjuk disambung jari berikutnya sampai yang terakhir jari kelingking.
  • Pada kondisi jalan padat atau merayap dengan kecepatan sangat rendah, pengereman dilakukan bergiliran antara rem depan dan belakang sesuai kebutuhan.

Satu lagi yang harus diperhatikan adalah ada kondisi tertentu seperti saat menikung sering kali pengedara melakukan pengereman yang salah. karena kondisi tersebut memiliki teknik pengereman yang berbeda dengan saat kondisi jalanan normal biasa.

"Bila sepada motor harus dihentikan saat kondisi sedang berbelok/menikung, maka fungsikan dahulu rem belakang supaya motor dapat tegak lurus, setelah motor tegak lurus langsung tambahkan rem depan dengan porsi tekanan yang pengereman normal"tambahnya.