Touring merupakan kegiatan yang selalu identik dengan hobi dan gaya hidup para bikers pengguna sepeda motor. Bukan hanya sekedar menikmati perjalanan atau mengunjungi tempat-tempat seru, touring juga bisa diartikan sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan yang kuat jika dilakukan secara berkelompok seperti bersama teman, keluarga atau bersama rekan komunitas. Tapi touring juga bisa dilakukan sendirian atau yang biasa disebut solo touring.
Touring sendirian atau bersama teman komunitas ternyata memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Tergantung dari sudut pandang masing-masing bikers juga berdasarkan pengalaman dan bagaimana bikers tersebut menikmati sensasi perjalanan yang mereka lakukan.
Dan berikut ini Minho akan bahas mengenai, lebih baik mana touring dilakukan sendirian atau bersama kelompok. Berikut ini plus minusnya.
Touring sendirian
Ada beberapa alasan dimana bikers memilih untuk melakukan perjalanan touring sendirian, seperti tidak terikat dengan agenda touring sehingga bisa mengatur jadwal secara mandiri. Bebas untuk menentukan jadwal keberangkatan, menentukan kapan dan dimana tempat beristirahat juga untuk mementukan jadwal kepulangan sesuai keinginan.
Solo touring juga bisa lebih bebas untuk menikmati perjalanan. selain itu juga bisa lebih hemat dalam hal mengatur keuangan atau biaya perjalanan. Sehingga, perjalanan touring sendirian sangat cocok untuk bikers yang suka kebebasan dan lebih memilih untuk menikmati perjalanan tanpa terikat jadwal.
Tapi perjalanan touring sendirian tentu akan memiliki kekurangan, terutama ketika mengalami kendala saat di perjalanan. Seperti mengalami kecelakaan, kesulitan mendapat akses komunikasi, tersesat di tempat yang tidak diketahui, kehilangan arah atau mengalami masalah pada sepeda motor seperti mogok, kehabisan bahan bakar atau ban bocor, semuanya harus dilakukan secara mandiri.
Touring berkelompok
Banyak keuntungan ketika melakukan perjalanan touring berkelompok, seperti bisa berfoto bersama, makan bersama dan menikmati momen kebersamaan dimana pun dan kapanpun di tempat yang dituju. Selain itu touring bersama kelompok juga bisa saling membantu satu sama lain jika salah satu bikers mengalami kendala sebagai bentuk solidaritas dan rasa kekeluargaan sesama bikers.
Tapi tentunya touring berkelompok harus bisa mengikuti aturan dengan kesepakatan yang sebelumnya didiskusikan secara bersama-sama , seperti menentukan jadwal dan titik keberangkatan dan titik tempat beristirahat, dan tempat yang di tuju.
Touring berkelompok juga pada umumnya harus memiliki struktur dan susunan formasi yang baik dan benar. Salah satu peserta touring harus ada yang bertugas sebagai Road Captain atau pemimpin touring, ada juga yang bertugas Safety Officer dan juga Sweaper untuk memastikan semua peserta touring selalu dalam keadaan aman saat di perjalanan.
Selain itu, touring berkelompok juga harus bisa saling membantu dan menghormati satu sama lain. Hindari sikap egois dan utamakan etika berkendara yang baik serta patuhi semua rambu-rambu dan peraturan lalu-lintas selama di perjalanan.
Dan yang paling penting, melakukan perjalanan touring jarak jauh baik secara berkelompok ataupun solo touring, bikers harus selalu utamakan keselamatan berkendara dengan menggunakan perangkat keselamatan berkendara seperti helm, sepatu, sarung tangan dan jaket agar selalu aman, nyaman dan bisa selamat sampai tujuan.