Memasuki tahun ajaran baru dan pasca berakhirnya pandemi, anak sekolah mulai melakukan aktivitas belajar secara langsung di setiap sekolah. Walaupun saat ini sudah diberlakukan sistem Zonasi tapi terkadang orang tua memilih untuk melakukan antar jemput anak untuk pergi ke sekolah menggunakan sepeda motor.

Alasannya supaya bisa lebih tepat waktu dan tidak terlambat sampai di sekolah juga supaya lebih aman. Namun walaupun jaraknya cukup dekat, harus diperhatikan sisi keamanan dan kenyamanan baik orang tua sebagai pengemudi dan anak sekolah sebagai penumpang.

Untuk itu, berikut adalah tips aman antar jemput anak sekolah di tahun ajaran baru, diantaranya.

  1. Perlengkapan berkendara
    Anak sekolah juga wajib menggunakan perlengkapan berkendara, karena pembonceng dan pengendara memiliki risiko yang sama. Sehingga, keduanya wajib menggunakan perlengkapan berkendara, seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu.
  2. Posisi
    Pastikan anak membonceng di belakang dengan posisi lurus dengan tubuh pengendara dan rapat, sehingga anak dapat memegang tubuh pengendara lebih baik dan meningkatkan keseimbangan saat berkendara.
  3. Anak siap dibonceng
    Pastikan tangan anak sudah bisa memegang kuat pengendara. Pegangan yang kuat dapat mencegah keseimbangan anak tergangu ketika membonceng. Bisa juga ditambahkan sabuk pembonceng sehingga keseimbangan dan posisi anak dapat lebih terjaga.Lalu, kaki sudah bisa menginjak pijakan kaki pembonceng dan ingatkan anak kita untuk tidak memainkan kakinya ketika membonceng, untuk mencegah potensi tersenggol kendaraan lain.
  4. Kontrol Kecepatan
    Saat berkendara dengan anak, kita perlu mengontrol kecepatan berkendara. Hal ini ditujukan untuk:a. Mencegah anak terpental kebelakang/ berguncang saat kita mebuka gas karena pegangan anak yang belum kuat, atau anak tidak siap terhadap pergerakan tiba-tiba sepeda motor.
    b. Mencegah anak terlempar saat bermanuver/ menikung dengan kecepatan tinggi. Hal ini berpotensi terjadi karena kekuatan pegangan anak ke tubuh pengendara tidak akan sekuat orang dewasa.
    c. Mencegah terjadinya pengereman yang kuat. Saat menggunakan kecepatan tinggi, kita berpotensi untuk melakukan pengereman kuat yang akhirnya memberikan rasa tidak nyaman kepada anak kita.
  5. Atur waktu, rute, dan jarak
    Anak memiliki ketahanan fisik yang berbeda dengan orang dewasa, sehingga mereka tidak bisa diperlakukan sama.a. Mengatur waktu keberangkatan seperti berangkat lebih pagi sebelum jadwal masuk sekolah untuk menghindari keterlambatan dan juga terik matahari akan dapat mengurangi ketidaknyamanan mereka ketika berkendara.b. Mengatur rute keberangkatan juga diperlukan sehingga kita terhindar dari kemacetan dan dapat sampai lebih cepat. Namun, pastikan rute tersebut aman, layak dan tidak melanggar peraturan lalu-lintas.
  6. Konfirmasi
    Kita harus sering melakukan konfirmasi terhadap anak, apakah dia haus, mengantuk, capek dan lainnya. Ketika sering melakukan konfirmasi, kita dapat menemukan masalah pada anak sedini mungkin, sehingga dapat mencegah terjadinya potensi bahaya.
  7. Edukasi Cari_aman
    Anak-anak perlu diedukasi sedini mungkin tentang keselamatan berkendara dan rambu lalu lintas yang berlaku, sehingga mereka dapat memahami potensi bahaya di jalan raya.