Ban merupakan bagian penting pada sepeda motor dan menjadi satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan aspal untuk menyalurkan tenaga dari mesin sehingga sepeda motor bisa bergerak dan bisa digunakan berkendara. Ban juga berperan untuk menopang berat kendaraan dan penumpangnya, sekaligus membatu kinerja shockbreaker untuk menahan getaran atau goncangan efek dari permukaan jalan.

Karena pentingnya komponen ini, tentunya ban harus dalam kondisi prima dan menjadi salah satu komponen fast moving atau yang harus sering mendapat perawatan dan pergantian. Itu karena jika ban dalam kondisi tidak baik, seperti gundul atau aus, ban retak atau juga terdapat bekas tambalan tentunya mempengaruhi keamanan dan kenyamanan berkendara.

Bahkan terdapat beberapa resiko dan potensi bahaya yang terjadi jika pengendara nekad mengendarai sepeda motor yang menggunakan ban gundul, diantaranya

1. Motor kurang bertenaga dan boros

Ban yang dalam kondisi prima memiliki kinerja traksi yang baik, sehingga tenaga dari mesin dapat tersalurkan dengan baik. Jika ban dalam kondisi aus atau gundul tentunya akan mengurangi kinerja tersebut.

Bahkan jika dibiarkan, efek lainnya akan menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.

2. Ban licin

Karena hilangnya traksi pada ban yang sudah gundul, maka efek yang paling bisa dirasakan para pengendara ketika berkendara adalah ban yang licin. Bukan hanya saat dalam kondisi hujan atau permukaan jalan yang basah, ban yang gundul juga menyebabkan kinerja ban akan menjadi licin ketika pada saat lintasan/aspal dalam kondisi kering.

3. Motor tidak stabil

Efek lainnya dari penggunaan ban gundul adalah kendali sepeda motor menjadi tidak stabil dan bergetar, susah belok dan juga efek yang paling fatal adalah sepeda motor menjadi oleng dan susah dikendalikan.

4. Rem tidak pakem

Jika sistem pengereman dalam kondisi baik tapi kinerja rem tidak optimal seperti jarak pengereman yang panjang dan tidak efektif menghentikan kendaraan, salah satu penyebabnya adalah ban yang sudah gundul. Tentunya ini menyebabkan resiko kecelakaan yang lebih tinggi dan sangat berbahaya.

5. Ban rusak/pecah

Dan yang paling fatal jika nekad menggunakan ban yang sudah gundul adalah berpotensi rusak seperti pecah karena tekanan berlebih atau lebih mudah terkena duri tajam seperti paku atau pecahan kaca karena ketebalan ban yang sudah sangat menipis.

Jika ban pecah dalam kondisi statis atau diam tentunya masih bisa diantisipasi, namun jika ban pecah saat digunakan berkendara tentu berpotensi menyebabkan kecelakaan juga bisa merembet pada kerusakan lainnya seperti pada velg dan shockbreaker.

Ban gundul bisa ditandai dengan sudah tidak adanya kembang atau alur pada permukaan ban, bahkan pada kondisi yang sudah parah bisa terlihat benang nylon yang menjadi tanda jika kondisi ban sudah sangat tipis dan tidak layak untuk digunakan sehingga sudah seharusnya diganti dengan yang baru.

Ciri lain untuk mengidintifikasi ban yang sudah saatnya diganti bisa dilihat pada Tread Wear Indicators (TWI) yang merupakan indikator batas ketebalan tapakan ban. TWI ditandai dengan benjolan kecil yang dapat ditemui di celah kembangan ban. Jika ketebalan tapakan ban sudah sangat dekat atau bahkan sejajar dengan benjolan TWI, itu artinya ban harus segara diganti. Posisi benjolan TWI dapat dilihat dengan menarik garis lurus ke bagian tapakan dari tanda segi tiga yang ada di sisi ban. 

Jangan lupa juga untuk membawa sepeda motor Honda ke bengkel AHASS terdekat untuk melakukan pemeriksaan dan pergantian komponen ban, sekaligus untuk memastikan performa sepeda motor selalu dalam kondisi prima. Gunakan layanan kunjung dan booking servis untuk layanan bebas antri.