Bearing atau biasa juga disebut dengan laher merupakan bagian penting pada sepeda motor, Komponen ini terdapat pada beberapa bagian seperti pada poros roda baik di ban depan maupun ban belakang, dibagian dalam komponen mesin seperti Crankshaft, Juga pada bagian lainnya seperti komstir juga segitiga stang kemudi sepeda motor dan beberapa bagian lainnya.
Bearing yang digunakan pada sepeda motor memiliki memiliki beberapa fungsi, Diantaranya sebagai bantalan pada as roda depan dan belakang sehingga bisa berputar dengan maksimal dan tanpa kendala, Bearing bekerja untuk mengurangi gesekan antar komponen terutama pada bagian yang bergerak atau berputar secara linear
Komponen ini juga berfungsi sebagai tumpuan beban daripada sepeda motor dan juga penumpang sehingga komponen tersebut diharuskan memiliki kualitas material yang baik agar awet dan tahan lama. Karena jika terdapat masalah atau kerusakan pada bearing, maka tidak bisa diperbaiki melainkan harus diganti dengan bearing yang baru.
Setidaknya ada beberapa jenis bearing yang digunakan pada sepeda motor dengan bentuk dan kegunaan yang berbeda. Diantaranya.
1.Ball Bearing
Bearing jenis ini adalah yang paling banyak ditemukan pada bagian sepeda motor. Disebut ball bearing karena bantalannya terdiri dari bagian bola-bola besi atau gotri yang tersusun berderet di dalam lingkaran besi. Bearing jenis ini banyak digunakan karena memiliki kemampuan kekuatan yang optimal untuk menahan gesekan serta beban secara maksimal dan tahan lama.
2. Roller bearing
Bentuknya mirip seperti ball bearing tapi memiliki susunan silinder atau besi berbentuk tabung kecil di dalam lingkaran. Roller Bearing atau laher bambu biasanya digunakan untuk menahan beban radial tinggi dan beban aksial rendah.
3. Needle Bearing
Disebut juga dengan laher jarum, dimana bentuknya mirip seperti Roller Bearing namun bentuk bantalan silindernya lebih kecil dan memanjang seperti jarum. Biasanya ditempatkan pada bagian mesin yang memiliki ruang atau celah sempit. Pada sepeda motor, bearing jenis ini biasa ditemui pada roller rocker arm, komponen kopling dan juga di bagian dalam CVT sepeda motor skutik.
4. Metal bearing
Berbeda dengan Ball Bearing atau Roller Bearing, Metal Bearing tidak menggunakan bola gotri atau silinder sebagai bantalan, melainkan berbentuk plat besi tipis yang memanfaatkan ruang antar lingkaran bearing yang teriisi oleh cairan oli atau pelumas mesin sehingga membuat ruang gerak antar komponen sehingga tidak bersentuhan ketika berputar.
Bisa disebut juga sebagai metal duduk dimana posisi metal bearing ini posisinya berada di duduk menempel pada blok mesin untuk menopang crankshaft. Ada juga jenis metal bering yang diberi nama metal jalan dimana metal bearing ini ditempatkan pada bagian batang piston atau conecting road, dimana metal bearing ini ikut bergerak mengikuti gerakan piston ketika mesin berjalan.
Kelebihan dari metal bearing adalah bisa membuat bobot sepeda motor menjadi lebih ringan sehingga bisa meningkatkan performa sepeda motor, selain itu bearing jenis ini juga membuat suara mesin menjadi lebih halus dan minim getaran.
Namun pada komponen mesin yang terdapat metal bearing harus diperhatikan untuk selalu rutin mengganti oli dan filter oli. Karena kinerjanya bergantung pada kualitas dan spesifikasi oli yang tepat.
Dari berbagai macam dan jenis bearing, maka harus mendapat perawatan dan juga harus rutin mendapat pengecekan secara berkala. Jika komponen tersebut mengalami kerusakan biasanya ditandai dengan munculnya karat seperti bubuk berwarna merah di bagian as roda belakang, velg goyang atau oblak dan juga perubahan pada bentuk dan tingkat presisi bearing. Dan banyak faktor yang menyebabkan bearing rusak, diantaranya
- Usia pakai yang melebihi kemampuannya
- Kesalahan pemasangan dimana ketika melepas atau memasangkan bearing tidak presisi atau tidak tepat pada posisi seharusnya.
- Menggunakan spare part palsu atau berkualitas dibawah standar.
- Penyebab lainnya karena perilaku berkendara yang sering melewati jalanan rusak tanpa mengurangi kecepatan.
Bearing yang mengalami kerusakan juga akan menyebabkan beberapa dampak yang bisa dirasakan secara langsung oleh pengendara, diantaranya.
- Saat berkendara di jalan lurus dan rata motor menjadi tidak stabil seperti bergoyang di bagian setang kemudi, terutama saat berada di kecepatan tinggi dan ketika bermanuver atau berbelok motor menjadi oleng.
- Muncul noise atau suara mengganggu dibagian as roda depan atau belakang, ditandai dengan suara berdecit atau berderit.
- Putaran roda terhambat atau seret, sehingga menyebabkan laju sepeda motor menjadi kurang bertenaga
Jika kondisi tersebut dibiarkan maka akan berdampak kerusakan pada komponen lainnya seperti teromol atau juga pada bagian velg sepeda motor, bahkan jika kondisi kerusakan bearing semakin parah akan berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Bearing merupakan komponen sepeda motor yang tidak bisa diperbaikin, sehingga solusi yang tepat adalah melakukan penggantian menggunakan bearing dalam kondisi baru.
Segera kunjungi bengkel AHASS terdekat untuk melakukan pengecekan dan perawatan secara menyeluruh pada sepeda motor agar bisa ditangani oleh mekanik handal berpengalaman dan juga agar ketika melakukan penggantian dan pemasangan akan selalu terjamin presisi dan keasliannya sehingga sepeda motor bisa kembali digunakan dengan aman dan nyaman.