Semua varian sepeda motor mulai dari matic, cub, dan sport memiliki bagian komponen yang sangat penting yaitu shockbreaker. Namun bagaimana jadinya apabila shockbreaker mengalami kendala seperti terasa keras, tidak bisa meredam getaran dengan baik dan gejala lainnya.
Padahal kita ketahui shockbreaker memiliki fungsi penting untuk meredam getaran saat melewati jalan berbatu, jalan tidak rata atau rusak, hingga tanjakan. “Fungsi lainnya juga untuk memberikan kenyamanan dan kestabilan saat berkendara dalam segala kondisi baik itu jalan pelan, cepat, bahkan ketika bermanufer,” ungkap Ade Rohman selaku Sub Departement Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora.
Lalu apa saja yang dapat menyebabkan kondisi shockbreaker cepat rusak, tentu banyak faktor yang menyebabkan shockbreaker ini bermasalah diantaranya karena motor terlalu sering melintasi jalan rusak atau membawa beban secara berlebihan.
Berikut tips sederhana untuk merawat shockbreaker agar tetap dalam kondisi prima dan nyaman digunakan, diantaranya:
1. Rutin Dibersihkan
Kotoran yang menempel pada area kerja shockbreaker bisa membuat seal atau karet dan piston shockbreaker rusak. Kerusakan pada bagian ini bisa menyebabkan oli suspensi bocor. Dampak yang ditimbulkan akibat kebocoran oli akan mengurangi tingkat kenyamanan berkendara dan berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan.
“Untuk beberapa model shockbreaker sudah dilengkapi dengan “Inner Cover” sehingga bisa mengurangi potensi kerusakan pada bagian seal dan piston shockbreaker,” katanya.
2. Kurangi Kecepatan di Permukaan Jalan Tidak Rata
Ade mengatakan, “Disarankan untuk mengurangi kecepatan sepeda motor saat melintasi jalan yang tidak rata dan hindari jalan berlubang. Jika memang terpaksa harus melintasi jalan tersebut, berkendaralah dengan kecepatan rendah atau pelan.”
Melintasi jalan tidak rata atau rusak dalam kecepatan tinggi akan membuat beban kerja shockbreaker semakin berat dan membuatnya cepat rusak.
3. Hindari Penggunaan Aksesoris Tak Resmi
Penggunaan aksesoris yang tak seharusnya dapat berdampak buruk bagi shockbreaker, seperti pemasangan adaptor atau peninggi. “Penambahan aksesoris tersebut akan berdampak pada fungsi collar yang tidak bekerja maksimal. Selain itu, shockbreaker akan mudah rusak dan membahayakan pengendara karena menimbulkan kecelakaan,” ujar Ade.
4. Hindari Membawa Beban Berlebih
Jangan paksakan motor membawa beban melebihi kapasitas yang dianjurkan pabrikan, karena akan membuat shockbreaker bekerja melebihi kapasitasnya.
Jika hal itu sering terjadi, bisa dipastikan komponen shockbreaker akan cepat aus sehingga kinerjanya akan menurun. Kemungkinan terparahnya adalah rod comp bengkok. Kalau itu terjadi, motor tidak akan nyaman untuk dikendarai.
5. Lakukan Penggantian Oli Secara Rutin
Jangan terpaku oleh tampilan shockbreaker yang terlihat bersih dan mulus. Karena di dalam shockbreaker terdapat oli yang berfungsi menyerap getaran kerja shockbreaker. Seiring usia pakai sepeda motor, volume dan kualitas oli shockbreaker akan berkurang dan akan membuat kinerjanya menjadi tidak maksimal.
“Karena itu, lakukan penggantian oli setidaknya setiap 20.000 km atau setiap 2 tahun sekali tergantung mana yang tercapai terlebih dahulu. Perlu diperhatikan, lakukan penggantian oli pada shockbreaker sesuai aturannya agar hasil dan kinerjanya seimbang,” ujar Ade.
Untuk melakukan perawatan secara bawa sepeda motor ke bengkel resmi Honda atau AHASS terdekat. Pemeriksaan berkala yang dilakukan oleh mekanik handal dan berpengalaman akan menjaga kondisi sepeda motor dan seluruh komponennya tetap dalam kondisi yang prima.